Imbas PPKM Darurat, Pasar Pucung Depok Sepi Pengunjung

 Jumat,  23 Juli 2021  20.30 WIB

Suasana Pasar Pucung saat penerapaan PPKM darurat sejak 03 Juli 2021 mempengaruhi kegiatan jual beli karena sepinya pengunjung.

Foto: Wilda Apriyani

Bekasi, IISIP NEWS – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat  membuat warga Depok khususnya pedagang di Pasar Pucung, Kalimulya, Jatimulya, Depok mengeluh karena sepi pengunjung.

Pasar yang terletak di dekat Perumahan Grand Depok City, perkantoran pemerintah Kota Depok, dan alun-alun Kota Depok kini hanya beroperasi hingga pukul 16.00 WIB.  Para pedagang mendapatkan informasi dari pihak Polsek, Kecamatan Pucung, dan kedatangan langsung oleh koramil di depan pasar. 

Seorang penjual ayam potong di Pasar Pucung, Dasita Wiratma mengatakan, dampak pemberlakuan PPKM di Pasar Pucung mengakibatkan perbedaan seperti sepinya pengunjung pasar dan pelanggannya yang semakin berkurang.

"Dampaknya ya banyak sekali, terutama kan pelanggan ya, mereka pada takut, jadinya mengurangi pelanggan yang datang. Jualan juga sepi, yang kena imbasnya pasar juga, karna pasar tergantung pengelola pasarnya," ungkap Dasita Wiratma, Kamis (22/07/2021).

Selain itu, Dasita juga mengungkapkan bahwa omzet penjualan terus menurun akibat pemesanan ayam yang terus berkurang. Menurutnya, PPKM sangat berpengaruh terhadap perubahan naik dan turunnya harga penjualan, meskipun masih bisa dikatakan standar.

Yuliati, pelanggan Pasar Pucung, menjelaskan bahwa penerapan PPKM di pasar kurang baik karena sulitnya penjual mendapatkan penghasilan dan pembeli dalam belanja bahan pokok jika pasar tradisional ditutup. Apalagi jika harga bahan makanan mengalami kenaikan. Sehingga pemberlakuan PPKM ini menuai pro dan kontra dari masyarakat. 

"Kalau menurut saya kurang baik, apalagi buat para pedagang itu mendapatkan penghasilan dari dia berjualan, untuk memenuhi kebutuhan. Bagaimana kalau tidak berjualan, kan jadi tidak tercukupi, apalagi kalau misalnya orang orang biasa. Ribet juga kalau bahan makanan dimahalin menyusahkan orang-orang biasa,” jelas Yuliati.

Para penjual berharap, semoga adanya PPKM ini mampu mengurangi kasus Covid-19 sehingga situasi masyarakat dan kegiatan jual beli dapat beroperasi secara normal.

 

UAS EPIM (A) KELOMPOK 1

1.      Siti Nurhaliza (2019110037)

2.      Wilda Apriyani (2019110018)

3.      Eriska Oktaviana Putri (2019110017)

4.      Putri Nabila (2019110009)

5.      Muhammad Fahrizal (2017110087)

Komentar